Ketika dilahirkan, manusia diperkenalkan akan sosok tertinggi yakni Tuhan. Meski Ia memiliki banyak nama tp hanya mengandung satu unsur saja, ke-Tuhan-an. Mereka banyak menaruh harapan kehidupan pada-Nya. Harapan dalam sosial menjadikan kumpulan manusia membentuk agama untuk satu rasa kebutuhan iman yang sama. Mereka mebuat Visi misi untuk kemanusiaan. Sejalan dengan terbentuknya agama dalam perbedaan sejarah dan geografi menjadikan agama sebagai wadah yang memiliki atribut yang sangat banyak. Meski atribut demikian agama hanya mengajarkan satu hal terpenting, yaitu kebaikan.
Namun faktanya justru kontradiktif. Konflik antara Israel dan Palestina mengatasnamakan agama. Negara yahudi dengan negara islam. Saling mengklaim atas nama Tuhan. Saya rasa mereka kaum barbar. Tidak ada Tuhan. Bahkan agama. Apa guna agama jika mereka saling membunuh. Apa guna agama jika mereka saling berbalas dendam. Israel mengatasnamakan Tuhan. Apakah Tuhan membenarkan suatu kejahatan atas kemanusiaan? Apakah merka rasa Tuhan sangat mencintai negara Israel mengijinkan mereka mendapatkan kembali haknya? Apakah Tuhan pilih kasih? Sejauh saya ketahui, pertama yaitu agama sebagai pemicu terbunuhnya rasa kemanusiaan. Kedua, jika ada pilihan dalam kemanusiaan di dalam hati manusia dan ia tidak memilihnya, maka keserakahan manusia lah jawabanya.
Manusia telah mati (tidak adanya Ke-manusia-an). Sementara Tuhan menjadi tolak ukur kekuasaan. Dan Agama menjadi sarana pembenaran manusia mati itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar